Kamis, 14 Januari 2010

Ibu Tukar Bayinya untuk Sebuah Pistol

From: www.okezone.com
14/01/2010


ARIZONA - Banyak ibu yang tidak menghargai anugrah yang mereka miliki. Hadirnya seorang bayi seringkali diimpikan oleh pasangan suami istri di banyak belahan dunia. Hal ini terbukti dengan maraknya kasus penjualan anak, yang umumnya dijual kepada pasangan yang tidak bisa memiliki anak.


Hal inilah yang terjadi kepada seorang ibu di Mesa, Arizona, Amerika Serikat (AS). Perempuan bernama Tanya Nareau dengan tega menukar anak bukan untuk uang, melainkan untuk sebuah pistol. Hanya untuk senjata api perempuan berusia 33 tahun tersebut menjualnya bayi perempuannya yang berusia dua tahun.
Seperti dilansir The Sun, Kamis (14/1/2010), Kejadian ini terjadi saat polisi Arizona menangkap Nareau saat sebuah razia. Saat dimintai keterangan mengenai asal pistol tersebut, perempuan tersebut menceritakan kejadian seluruhnya.
Pihak kepolisian akhirnya menelusuri asal pistol itu. Petugas pun menemui keluarganya yang diminta Nareau untuk menukar bayinya. Saat diminta keterangan, keluarga yang menampung bayi Nareau akhirnya mengaku jika ibu bayi yang mereka tampung itu menukarnya untuk sebuah pistol.
Ibu yang tidak bertanggung jawab tersebut mengaku jika dirinya tidak mampu merawat darah dagingnya sendiri. Menurutnya keluarga yang menampung bayinya tersebut akan menjadi tempat yang lebih baik bagi pertumbuhan bayinya.
Atas tindakannya ini Nareau akan didakwa atas tuduhan melanggar hukum yakni menjual bayinya. Selain itu ia juga dituduh memiliki senjata tanpa ada izin.

Read More...

Rabu, 30 Desember 2009

Masjid-Masjid Yang Dulunya Gereja

From : www.hidayatullah.com

Masjid Didsbury

Masjid ini terletak di Burton Road, Didsbury Barat, Manchester. Gedung yang digunakan sebelumnya merupakan bekas gereja komunitas Metodis, yang bernama Albert Park. Gedung ini tergolong bangunan kuno, karena telah beroprasi sejak tahun 1883. Akan tetapi, pada tahun 1962 gereja ditutup, dan beralih menjadi masjid dan islamic center. Masjid ini, kini mampu menampung 100 jama’ah, dan yang bertanggung jawab sebagai imam dan khatib hingga kini adalah Syeikh Salim As Syaikhi.



Masjid Sentral Wembley

Masjid ini terletak di jantung kota Wembley, dekat dengan Wembley Park Station. Daerah ini memiliki komunitas Muslim besar dan banyak toko Muslim yang berada di sekitarnya. Gedung masjid ini sebelumnya juga merupakan bekas gereja. Walau sudah terpasang kubah di puncak menaranya, tapi kekhasan bangunan gereja masih nampak jelas. Dengan demikian, siapa saja yang melihatnya, akan mengetahui bahwa bangunan itu dulunya adalah gereja.
Selian masjid-masjid di atas, sebuah gereja bersejarah di Southend juga sudah dibeli oleh Masjid Jami’ Essex dengan harga 850 ribu pound sterling. Gereja dijual, karena jama’ah berkurang, sehingga kegiatan peribadatan dipusatkan di Bournemouth Park Road. Konseskwensinya, gereja ini sudah tidak beroprasi sejak tahun 2006 lalu. Rancananya gereja akan dijadikan apartemen, tapi gagasan itu ditolak oleh Dewan Southend. Akhirnya, gereja kosong itu dibeli oleh komunitas Muslim yang tinggal di kota itu, yang juga sedang membutuhkan tempat untuk melaksanakan ibadah.
Saat itu jumlah komunitas ini mencapai 250 orang, “gereja bekas” itu merupakan tempat yang sesuai, karena mampu menampung 300 jama’ah. Tidak banyak dilakukan perubahan pada bentuk bangunan yang telah berumur 100 tahun lebih itu, hanya perlu menambah tempat untuk berwudhu dan sebuah menara. (selesai)

Read More...

Masjid-Masjid Yang Dulunya Gereja

From : www.hidayatullah.com

Masjid Brent

Terletak di Chichele Road, London NW2, dengan kapasitas 450 orang, dan dipimpin oleh Syeikh Muhammad Sadeez. Awalnya, bangunan itu merupakan gereja. Hingga kini ciri bentuknya tidak banyak berubah. Hanya ditambah kubah kecil berwarna hijau di beberapa bagian bangunan dan puncak menara.



Masjid New Peckham

Didirikan oleh Syeikh Nadzim Al Kibrisi. Terletak di dekat Burgess Park, tepatnya di London Selatan SE5. Kini masjid ini berada di bawah pengawasan Imam Muharrim Atlig dan Imam Hasan Bashri. Sebelumnya, gedung masjid ini merupakan bekas gereja St Marks Cathedral.bersambung

Read More...

Senin, 28 Desember 2009

Masjid-Masjid Yang Dulunya Gereja


From : www.hidayatullah.com 26/12/09

Di Peace Street 20 Bolton, berdiri sebuah gedung besar berkubah yang amat berwibawa, yang lengkap dengan menara. Tempat itu ramai dikunjungi warga Bolton, terutama yang memeluk Islam, bahkan tiap pekannya, ribuan umat Islam hadir di tempat ini, guna melaksanakan shalat Jumat. Gedung itu tidak lain adalah Masjid Zakariyya.


Sejarah berdirinya masjid itu, bukanlah kisah yang singkat. Kala itu antara tahun 1965 hingga 1967 umat Islam Bolton dan Balckburn belum memiliki tempat permanen untuk melaksanakan shalat. Untuk melakukan shalat Jumat saja, mereka melaksanakannya di The Aspinal, sebuah diskotik dan tempat dansa yang digunakan di malam hari, sedang siangnya di hari Jumat tempat itu dibersihkan para relawan guna dijadikan sebagai tempat melaksanakan shalat Jumat.
Karena jumlah jama’ah semakin bertambah, maka diperlukan tempat besar yang permanen. Dan dimulailah pencarian bangunan yang bisa digunakan sebagai masjid sekaligus islamic center. Pada tahun 1967, ada penawaran pembelian gedung bekas gereja komunitas Metodis, yang terpaksa dijual karena terbakar. Dengan dana sebesar 2750 pound sterling dari komunitas Muslim lokal, akhirnya bangunan itu menjadi milik umat Islam. Bangunan itulah yang kini disebut Masjid Zakariyya itu.
Tidak hanya Masjid Zakariyya, beberapa masjid Inggris pun memiliki kisah yang hampir sama dengan kisah masjid kebanggan Muslim Bolton itu, yakni sama-sama berasal dari gereja yang dijual, baik karena kehilangan pengikut, atau karena sebab lainnya. Berikut ini masjid-masjid yang dulunya merupakan gereja:

Masjid Jami’ London
Tempat ibadah ini juga dikenal dengan sebutan masjid Brick Lane, karena posisinya di Brick Lane 52. Bangunan berdinding bata merah itu, merupakan masjid terbesar di London, yang mampu menampung 4000 jama’ah. Walau demikian luas, masjid ini belum bisa menampung seluruh anggota jama’ah shalat Jumat, hingga sering kali jama’ah meluber ke jalan raya. Mayoritas anggota jama’ah merupakan keturunan Banglades, hingga wilayah tersebut disebut Banglatow.

Masjid ini memiliki sejarah yang sangat unik dan panjang. Awalnya, bangunan yang didirikan sejak tahun 1743 ini adalah gereja Protestan. Dibangun oleh komunitas Huguenot, atau para pemeluk Protestan yang lari dari Prancis untuk menghindari kekejaman penganut Katolik. Akan tetapi, karena jama’ahnya menurun, maka gereja ini dijual.
Di tahun 1809, bangunan ini digunakan masyarakat London untuk mempromosikan Kristen kepada para pemeluk Yahudi, dengan cara mengajarkan Kristen dengan akar ajaran Yahudi. Tapi, program ini juga gagal. Dan bangunan diambil oleh komunitas Metodis pada tahun 1819.

Komunitas Metodis cukup lama “memegang” gereja ini. Walau demikian, pada tahun 1897, tempat ini diambil oleh komunitas Ortodok Independen dan berbagi dengan Federasi Sinagog yang menempati lantai dua.
Tapi tahun 1960-an komunitas Yahudi menyusut, karena mereka pindah ke wilayah utara London, seperti Golders Green dan Hendon, sehingga bangunan ditutup sementara, dan hal itu berlanjut hingga tahun 1976. Setelah itu gedung itu dibuka kembali, dengan nama barunya, Masjid Jami’ London. bersambung

Read More...

Kamis, 24 Desember 2009

Hati-Hati Gigit Jarum Pentul Saat Pasang Kerudung


From : www.okezone.com 24/12/09

PAMEKASAN - Siti Romlah, siswi kelas 10 SMKN 3 Pamekasan ini harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, setelah secara tidak sengaja menelan jarum pentul.
Romlah pun tidak bisa berbicara karena tenggorokannya sakit akibat tusukan jarum pentul. Saat memberikan keterangan soal kondisinya, ia hanya bisa menulis di kertas atau menggunakan bahasa isyarat.


Peristiwa ini berawal saat Romlah hendak memperbaiki kerudung yang dikenakannya. Ia pun melepas jarum pentul di kerudungnya dan mengigit jarum pentul itu dengan bibit. Tiba-tiba jarum pentul itu tertelan dan tersangkut di tenggorokan. Kini pihak rumah sakit tengah berupaya mengambil jarum pentul yang tersangkut itu.
"Sebelum melakukan tindakan itu, kita itu pertama harus melakukan foto rontgen dulu untuk melihat di mana keberadaan jarum tersebut," kata Iri, salah satu dokter RSUD Pamekasan.
Penggunaan jarum pentul agar tampilan kerudung tampak rapi tak ada salahnya, kecerobohanlah yang bisa menyebabkan kasus jarum pentul tertelan ini terjadi karenanya berhati-hatilah.

Read More...